Postingan

Baju Adat Samawa/Sumbawa.

Gambar
Pakaian Adat Suku Sumawa (Sumbawa), Nusa Tenggara Barat   Masyarakat asli pulau Sumbawa terkenal dengan kain songketnya. Pada umumnya kain singket tersebut menggunakan benang emas, benang perak, juga benang katun. Kain selungka misalnya, merupakan songket yang menggunakan benang emas dan perak. Selain kain selungka, ada juga mbalipida , yaitu kain tenun yang bermotif kotak-kotak. Ciri khasnya bentuk stilasi motif fllora untuk kain perempuan dan motif fauna atau manusia untuk kain laki-laki.   Pakaian adat wanita Sumbawa berupa lamung pen e untuk bagian atas dan tembe lompa untuk bagian bawah. Lamung pene merupakan baju sejenis kebaya berlengan pendek dari kain halus, sedangkan tembelompa merupakan kain sarung bermotif kotak-kotak yang biasanya berupa kain songket yang dipakai sebatas mata kaki, yang disebut krealang . Sebagai pelengkap pakaian digunakan ikat pinggang ( pending ) perak, sapu to'a (sejenis sapu tangan) yang disampirkan pada bahu kiri, kalung, bengkor trow

Permainnan Adat Sumbawa (NTB)

Gambar
  Main Jaran http://samawaexplore.blogspot.com/2015/07/permainan-rakyat.html http://samawaexplore.blogspot.com/2015/07/permainan-rakyat.html   Main Jaran atau Pacuan Kuda merupakan salah satu permainan rakyat yang sangat digemari oleh Penduduk Kabupaten Sumbawa, selain menjadi atraksi hiburan, Main Jaran juga menjadi ajang meningkatkan harga jual kuda, karena kuda yang biasa sering menjadi pemenang Main Jaran harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah. Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh Main Jaran atau Pacuan Kuda yang ada di Kabupaten Sumbawa dibandingkan dengan daerah lainnya di Indonesia adalah menggunakan Joki Cilik atau penunggang kuda berusia antara 8 s.d 12 tahun. Selain itu juga kuda yang dipacu merupakan kuda lokal yang tubuhnya tidaklah tinggi besar seperti umumnya kuda yang dipacu di daerah lain. Even Main Jaran dilakukan umumnya setelah panen raya dan musim kemarau. Arena yang digunakan untuk Main Jaran berbentuk Oval disebut Kerato

Indahnya Desa Mantar di SUMBAWA BESAR.

Gambar
Indahnya Desa Mantar, Langsung Bikin Hati Bergetar Sumbawa Barat boleh bangga memiliki Mantar sebagai salah satu destinasi wisata. Tempat ini bahkan digadang-gadang sebagai salah satu spot olahraga kelas dunia. Tentu ada alasan tersendiri kenapa banyak wisatawan mulai melirik Mantar sebagai tujuan untuk bertualang. 1. Pernah Menjadi Lokasi Syuting Film Wisata Desa Mantar [image source ] Masih ingat dengan film Serdadu Kumbang yang bercerita tentang tiga anak dengan kondisi miskin tapi tidak pernah menyerah dalam menggapai cita-cita? Karya garapan sutradara Ari Sihasale tersebut mengambil lokasi syuting di Mantar. Tidak heran, karena desa yang berada di ketinggian sekitar 600 meter di atas permukaan laut itu punya banyak sisi cantik. Termasuk budaya dan keseharian warga setempat. Sebagian dari mereka berprofesi sebagai penyuling emas. Jadi, sempatkan untuk berinteraksi dengan penduduk Mantar. Wisata Desa Mantar [image source ] 2. Negeri Atas Awan yang Menawan

Tarian Adat Sumbawa (NTB).

Gambar
1. Tari Mpaa Lenggo  Mpaa Lenggo berarti bermain-main. Tari ini dibawakan oleh sekelompok wanita yang terdiri atas lima orang. Tarian ini sering dipertunjukkan pada upacara-upacara perkawinan atau upacara khitanan keluarga raja. Para penari menggunakan sapu tangan untuk mengiringi gerakan tangan si penari. Pakaian yang dipakai oleh penari Mpaa Lenggo adalah kain sarung yang disebut kain tembe salungka, sedangkan baju tanggungnya disebut baju poro. Perlengkapan lainnya terdiri atas sebuah kipas yang dalam bahasa daerahnya disebut kipa. Kemudian dipasang sehelai sapu tangan yang disebut pesapu dan akhirnya sunting bunga penghias rambut yang disebut ungge.  2. Tari Batunganga  Tari ini diangkat dari cerita rakyat yang mengisahkan kecintaan rakyat kepada putri raja yang masuk ke dalam batu. Melalui tarian ini rakyat memohon agar sang putri dapat keluar dari batu.  3. Tari Sere   Tarian ini menggambarkan keprajuritan kesultanan Bima. Tarian ini biasanya di

Tradisi upacara Besunat/Khitan Adat SUMBAWA.

Gambar
      Upacara Besunat/Khitan Adat SUMBAWA.   Ba sunat/Khitan adalah memeotong bagian ujung kelamin anak laki-laki yang berusia antara 3-10 tahun, untuk menjalankan salah satu sunnah rasul. Pada anak-anak perempuan, kegiatan basunat ini di namakan ’ Batoba “. Sering juga terjadi bahwa anak-anak yang di sunat telah berumur lebih dari 10 tahun pada laki-laki. Dan pada perempuan juga terjadi pada umur kurang dari 3 tahun. Salah satu tujuan basunat untuk kebersihan dan kesehatan anak.   Ada beberapa tahapan dalam acara basunat sebagai berikut : 1). Barodak : 2). Basunat : 3). Barupa . Sehari sebelum anak di sunat , dilakukan acara barodak, yaitu member lulur pada sekujur tubuh anak agar harum, bersih dan segar. Biasanya acara barodak ini di eriahkan oleh ratib rebana ode atau music gong genang. Anak yang akan di sunat biasnya di kenakan pakaian da kain sarung yang bersih dan berwarna putih atau berwarna kuning. Kain sarung tersebut dinamakan “ Awi “. Pada saat anak di sunat selalu